Cerita Kelas Kerudung Cantik 101, Minggu 5 Juli 2015

Satu lagi kelas di bulan Ramadhan 1436 H ini adalah Kelas Kerudung Cantik 101, dengan mentor Echy Art. Kelas ini disediakan untuk para peserta yang ingin belajar memakaikan beragam jenis kerudung kepada model/orang lain, mulai dari model yang sederhana hingga yang penuh hiasan.

Kelas dimulai dengan Teh Echy yang menjelaskan beragam model kerudung cantik sekaligus mempraktikkan pemakaiannya ke manekin. Setelah selesai satu model, para peserta mempraktikkan sendiri pada model atau manekin.

penjelasan instruktur sekaligus praktik di manekinpara peserta menyimak penjelasanAda beragam model yang diajarkan Teh Echy, mulai dari model dengan sehelai kerudung saja, model yang menggunakan dua kerudung, hingga kerudung yang bisa dibentuk bunga sebagai hiasan. Perlengkapan dasar yang digunakan adalah ciput model ninja, ciput model topi, jarum pentul, dan peniti. Kerudung yang digunakan bisa beragam, mulai dari pashmina atau shawl hingga kerudung bujursangkar, baik berbahan tipis maupun tebal.

contoh model kerudung 1contoh model kerudung 2

Ada beberapa pesan dari Teh Echy untuk para peserta:

  1. Tidak ada aturan baku, yang penting enak dipandang dan nyaman bagi pemakai
  2. Sesuaikan dengan bentuk wajah dan keinginan pemakai
  3. Jangan asal ikut mode, tapi pemakai tidak percaya diri. Dan jangan berlebihan, less is more!
  4. Pastikan setiap lapisan kerudung tersemat kuat, terutama yang di bagian dasar agar tidak mudah lepas.

Begini hasil belajar para peserta dengan masing-masing modelnya. Menarik, kan?

adis dengan hasil karyanyasuci dengan hasil karyanyasatu lagi hasil karya peserta

Untuk melihat lebih lanjut karya-karya Teh Echy lainnya, silakan kunjungi Instagramnya: @echyart_makeup atau FB-nya: echy art.

teh echy dan tiga peserta

Kelas Make Up 101, Highlighting & Contouring, Sabtu 4 Juli 2015

Bulan Ramadhan bukan berarti semua kegiatan berhenti, begitu juga dengan Kelas 101. Pada hari Sabtu, 4 Juli 2015, diselenggarakan Kelas Make Up 101 bersama instruktur Selly Iyong (instagram: @sellyiyong).

souvenir kecilSeperti kelas make up sebelumnya bersama Selly, sesi ini juga dititikberatkan pada highlighting dan contouring.

Selly menjelaskan sambil langsung merias model

Kelas dibuka dengan penjelasan dari Selly dengan langsung merias wajah modelnya. Di sini Selly menerangkan tentang alat-alat, produk, dan teknik melakukan highlighting serta contouring.

Before and After

Setelah itu, para peserta praktik sendiri-sendiri, dengan arahan dari Selly.

Peserta sedang Praktik

Terakhir, Selly memeriksa dan mengevaluasi hasil riasan masing-masing peserta. Beginilah hasil akhirnya! 🙂

Yuli Before and AfterAsti Before and After

Santi Before and AfterSebelum pulang, nggak lupa foto bersama dulu dong! 😀

Foto Bersama Peserta dan Instruktur

Oiya, ada kabar terbaru dari Selly: studio mininya di daerah Srimahi sudah jadi, kalau ada yang berminat kursus privat makeup, silakan hubungi Selly di FB atau di Instagramnya.

Mini Studio Selly Iyong

Kelas Make Up 101: Simple Contouring & Highlighting, Sabtu 30 Mei 2015

Kelas Make Up 101 hadir kembali, kali ini bekerja sama dengan Selly Iyong (IG: sellyiyong), dengan tema simple contouring & higlighting, dan seperti biasa berlangsung di Herbsays, Cisangkuy 48 Bandung.

selly iyong

Apa sih contouring dan highlighting dalam riasan wajah itu? Ternyata, itu adalah teknik membuat kontur dan memberi highlight atau menonjolkan bagian-bagian wajah, misalnya membentuk kontur hidung agar terkesan lebih mancung, atau menonjolkan tulang pipi, dan masih banyak lagi.

Kelas dimulai dengan Selly yang memberi penjelasan kepada para peserta dengan cara langsung praktik melakukan dua proses itu di wajah asistennya, Wulan. Selain menjelaskan langkah demi langkahnya, Selly juga menjelaskan alat dan produk-produk yang bisa digunakan.

DSC_7037 DSC_7055

Setelahnya, para peserta langsung praktik sendiri, dengan bantuan dan bimbingan dari Selly dan Wulan. Tentu saja, masing-masing peserta memiliki bagian-bagian wajah berbeda yang harus ditonjolkan dan dikoreksi.

praktik

Setelah para peserta selesai, Selly mengevaluasi dan memperbaiki hasil karya mereka.

koreksi oleh Selly

Beginilah hasil akhirnya. Berbeda, kan?

PhotoGrid_1433123557535 PhotoGrid_1433123438392

Di kelas ini, ada hadiah kecil juga untuk peserta terbaik, yaitu Nurul.

Peserta terbaik

Selain merias, Selly juga memberi kursus privat make up. Untuk informasi lebih lanjut, Selly bisa dikontak di selly_sholiha@yahoo.com.

DSC_0017_1

[Yang Akan Segera Berlangsung] Kelas Make Up 101, Simple Highlighting & Contouring, Bandung 30 Mei 2015

sellyUntuk Kelas Make Up 101 hari Sabtu, 30 Mei 2015 mendatang, Kelas 101 bekerja sama dengan make up artist Selly Sholiha atau biasa dikenal dengan nama Selly Iyong, dengan menitikberatkan materi simple highlighting and contouring.
Selly sempat belajar dengan beberapa make up artist, di antaranya Irwan Riady dan Fitri Liza, dan setahun terakhir ini mengajar privat make up juga.
Selly juga merupakan instruktur kelas make up di Wanna Be dan beberapa kali menjadi make up artist untuk fashion show di Bandung.
Karya-karya lain Selly bisa dilihat di instagramnya: @sellyiyong

highlighting icha

Kelas Menulis 101 (Bandung, 16, 17, 24 Mei 2015)

Kelas Menulis 101 ini ditujukan untuk peserta dewasa, dengan mentor Jia Effendie. Awalnya, direncanakan ada empat kali pertemuan, tapi akhirnya pertemuan dipadatkan menjadi tiga kali, masing-masing dengan materi yang berbeda. Suasana Kelas Hari PertamaPada pertemuan pertama di Terminal Coffee, ada tiga peserta: Esti, Dyah, dan Sellia. Sebetulnya, mereka tidak asing dengan dunia tulis-menulis. Esti dan Dyah adalah editor Penerbit Mizan Pustaka, sementara Sellia pernah menulis novel yang pernah diterbitkan Gagas Media, berjudul Gula-Gula Cinta (2007) dan merupakan scriptwriter serial animasi Menggapai Bintang (2011). Kelas ini juga dikunjungi seorang “bintang tamu”, yaitu Erlin Natawiria, penulis novel ATHENA, eureka! terbitan Gagas Media (2014).

PhotoGrid_1432625771182
Para pserta dan “bintang tamu” hari pertama. Dari kiri atas, searah jarum jam: Sellia, Dyah, Esti, Erlin

Sayang sekali, para peserta pertemuan pertama berhalangan hadir pada pertemuan kedua, jadi kelas hari Minggu, 17 Mei 2015, dihadiri oleh tiga peserta baru yaitu: Dyah, Della, dan Mayang. Sama seperti pertemuan sebelumnya, tiga peserta ini juga sebetulnya cukup akrab dengan dunia tulis menulis. Dyah sudah menulis beberapa novel, di antaranya Dua Masa di Mata Fe (Moka Media, 2014). Della juga, salah satu novelnya berjudul Tinta Cinta Sitti Hawwa (Penerbit Zaman, 2009). Sementara Mayang bekerja di bagian riset harian Pikiran Rakyat dan sering menulis artikel-artikel, juga menjadi scriptwriter serial animasi Menggapai Bintang, satu tim dengan Sellia.

IMG_20150517_192624
Mentor dan para peserta hari kedua. Dari kiri ke kanan: Jia, Mayang, Della, Dyah

Melihat latar belakang para peserta, menakjubkan ya! Meskipun mereka sudah cukup berpengalaman di bidang tulis-menulis, tapi masih saja haus ilmu. Hebaaat! Materi hari pertama dan kedua adalah Membahas Elemen-Elemen Fiksi dan Merencanakan Novelmu. Setelah Jia memberi penjelasan, para peserta langsung diminta untuk mempraktikkan menyusun kerangka novel. Salah satunya adalah pendalaman karakter tokoh dengan cara wawancara. Lalu, para peserta diberi tugas untuk menulis tiga halaman cerita. Ini karya Sellia, dengan tokoh uniknya, silakan klik di sini. Della juga menuliskan pengalamannya ikut Kelas Menulis 101 di sini. Pertemuan hari ketiga dipadatkan ke hari keempat, tanggal 24 Mei 2015, di Herbsays, dengan materi Self Editing dan Tip Menembus Penerbitan. Kali ini, peserta yang datang ada empat, yaitu Della, Sellia, dan dua wajah baru: Galis dan Nawir. Dua wajah baru ini memang belum menjadi penulis, tapi memiliki keinginan untuk menerbitkan buku anak-anak (Galis) dan ingin belajar menulis (Nawir).

PhotoGrid_1432625920276
Para peserta hari ketiga: Sellia, Nawir, Galis, dan Della.

Sedikit materi hari ini bisa diintip di blog Jia, di sini. Kelas-kelas seperti ini tentu saja menambah kenalan, teman, dan jaringan. Seperti salah seorang peserta, Galis, yang ternyata adalah pemilik Mileu, Mi Lezat (Langsung deh beberapa orang nanya-nanya soal mi ini dan berniat pesan). foto bersama dengan Kelas 101 dan pemilik HerbsaysSampai bertemu di Kelas-Kelas 101 berikutnya ya! (sebagian foto dari Nadya)

Kelas Fashion Style, “Good Look, Good Mood!” (Sabtu, 23 Mei 2015)

Kali ini, Kelas 101 bekerja sama dengan seorang fashion stylist dan fashion coreographer yang sudah cukup lama berkiprah di dunia fashion, Gunawan Widjaja. Seperti biasa, acara berlangsung di Herbsays, Cisangkuy 48 Bandung.Guni

Guni, begitu sang mentor dipanggil, memberi sebuah tema untuk kelas ini: “Good Look, Good Mood!” Karena, ternyata dengan penampilan yang baik, kita akan nyaman dan percaya diri, dan mood kita akan terdongkrak. Dengan mood yang bagus, kita bisa “menaklukkan dunia”!

penjelasan dari mentor

Materi dimulai dengan penjelasan Guni tentang tipe-tipe tubuh. Ada diamond shape, triangle shape, dan beberapa bentuk lain. Di sini, peserta diajak mengenali bentuk tubuh masing-masing. Setelah itu, berlanjut dengan penjelasan apa saja yang cocok untuk masipara peserta serius menyimakng-masing bentuk tubuh, dan apa saja yang “terlarang”. Di sini, para peserta cukup kaget karena ternyata selama ini mereka “salah pilih”! Tapi, Nana, salah seorang peserta, malah takjub dan gembira karena ternyata, dengan tipe tubuhnya, dia bisa memakai beragam jenis celana panjang!

Selanjutnya, materi beralih ke item-item fashion yang wajib dimiliki untuk bisa tampil stylish, contohnya seperti kemeja putih, celana panjang hitam berpotongan standar, black dress, dan beberapa item lain. Guni juga menjelaskan tentang beragam jenis black dress.

Setelah itu, masuk ke materi yang juga seru: bagaimana cara mix ‘n match beberapa item fashion standar tersebut, menjadi beragam gaya yang keren! Dengan bantuan beberapa aksesoris dan pelengkap, penampilan jadi berbeda!

Sebetulnya, di Kelas Fashion Style 101 ini, kami berniat merombak penampilan para peserta dan belajar memakai kain dengan gaya modern untuk acara resmi. Tapi, karena keterbatasan waktu, acara make over dan memakai kain ini batal berlangsung, jadi para peserta hanya “dikerjai”, disuruh berganti busana dengan pakaian andalan mereka untuk acara resmi. Setelah itu, Guni memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki penampilan untuk ke pesta ini.

Nana in action! Sellia in action! Belu in action! Lho kok Nana lagi :D

Acara berakhir dengan foto bersama. Setelah ini, para peserta yang sudah kinclong akan semakin kinclong, dong! 🙂

foto bersamaaa

Tambahan: Ini cerita dari Belinda, salah seorang peserta Kelas Fashion Style 101 kemarin: http://belubellobelle.blogspot.com/2015/05/noon-and-them-d.html

Yang Akan Segera Berlangsung: Kelas Menulis 101

Sebentar lagi, Kelas Menulis 101 akan berlangsung. Mentornya adalah Jia Effendie.  Jia sudah menulis sejak SMP. Cerpen-cerpennya pernah dimuat di berbagai media nasional seperti majalah Femina, Esquire, kaWanku, CHIC, dll. Sampai sekarang, Jia sudah menerbitkan 10 judul buku kumpulan cerpen, menerjemahkan dan menyunting lebih dari 50 judul buku.

sendu merindu

Tahun 2010, cerpennya yang berjudul Mera Berbie terpilih menjadi salah satu cerita yang dijadikan FTV dalam rangka ulang tahun SCTV yang kedua puluh: Sinema 20 Wajah Indonesia dengan judul Susuk Barbie. Saat ini, Jia adalah penyunting di sebuah penerbitan dan senang berkeliling berbagi ilmu tentang menulis.

Kelasnya dibagi empat pertemuan:

Sabtu, 16 Mei 2015 membahas elemen-elemen fiksi
Minggu, 17 Mei 2015 belajar membuat outline/perencanaan novel/plotting

Lokasi: Terminal Coffee, Jl. Cemara No. 39 Bandung, 10.00 – 13.00 WIB


Sabtu, 23 Mei 2015 self-editing
Minggu, 24 Mei 2015 tip menembus penerbitan, membuat proposal untuk dikirim ke penerbit

Lokasi: Herbsays, Jl. Cisangkuy No. 48 Bandung, 10.00 – 13.00 WIB

Biaya per pertemuan Rp. 80.000,- sudah termasuk snack dan souvenir. Pendaftaran paling lambat hari Kamis, 14 Mei 2015.

Untuk keterangan lebih lanjut dan pendaftaran silakan reply di sini, atau kontak kami di sini.

Sampai jumpa di kelas menulis!

Kelas Make Up 101, Bandung, 28 Maret 2015

Ini adalah yang kedua dari Kelas 101: Kelas Make Up 101 (make up untuk acara siang/sehari-hari). Instrukturnya adalah Dessy Natalia alias Echy Art, make up artist yang berpengalaman selama sebelas tahun dan sudah banyak mengikuti beragam kursus dan seminar. Teh Echy ini juga penulis lho, bukunya, The Book of Beauty, sudah diterbitkan oleh Atria, dan masih ada dua buku lagi yang belum terbit.

Kalau hadir semua, total peserta ada tujuh orang. Tapi, apa boleh buat, empat orang batal hadir nyaris pada detik terakhir. Nggak masalah, tiga orang pun jadi! Malah kata Teh Echy, para peserta di kelas pertama ini beruntung karena kelasnya jadi semiprivat, jadi transfer ilmunya lebih oke! Tiga peserta kali ini adalah: Yanti, Jia, dan Essa.

Foto bersama tiga peserta bersama instruktur, tim Kelas 101, dan Herbsays

Acara dimulai dengan … makan mini magic bun rasa green tea dan minuman green tea-mint dari Herbsays. Soalnya, kalau makan magic bun setelah kelas dimulai, nanti make upnya belepotan, hehe …. Di sini para peserta, instruktur, tim Kelas 101, dan pemilik Herbsays berkenalan.

Setelah puas makan dan minum, kelas dimulai. Pertama, Teh Echy menjelaskan tentang perawatan wajah, mulai dari perawatan harian (membersihkan wajah, mencuci muka, dan produk-produk yang digunakan), perawatan mingguan (peeling, masker), dan perawatan bulanan (facial). Para peserta pun langsung praktik, membersihkan wajah masing-masing agar bersih sebelum dipoles.

Para peserta dan instruktur

Lalu, dilanjutkan dengan … masing-masing peserta mengeluarkan peralatan make up masing-masing. Ternyata, ada peserta yang peralatan make upnya sudah kedaluwarsa semua, hihiiii …. Bahkan ada yang kedaluwarsa sejak tahun 2006 (Ya ampun, itu … sembilan tahun lalu, kan?).

DSC_0006_1Tahap berikutnya adalah penggunaan pelembap, alas bedak, baseconcealer, dan trik-triknya. Misalnya untuk pemilik kulit berminyak, pelembap bisa digunakan pada waktu tertentu. Atau trik untuk mengganti concealer dengan alas bedak berwarna tertentu. Teh Echy juga menjelaskan cara menggunakan alas bedak yang tepat agar merata di wajah. Setelah itu, dilanjutkan dengan menggunakan bedak tabur (ini ada pelajaran kimianya juga sedikit: bedak tabur berfungsi untuk mengikat alas bedak yang biasanya cair atau berbentuk krim), kemudian bedak padat.

Setelah wajah tidak mengilap dan warnanya rata, Teh Echy menjelaskan teknik shading sederhana. Ternyata, hanya dengan beberapa kali sapuan make up yang tepat, wajah jadi lebih berdimensi!

Nah, setelahnya, ini yang membuat banyak orang penasaran: pembentukan alis. Teh Echy menjelaskan bagaimana bentuk alis ideal, cara menggambar alis yang terlalu tipis, dan cara mengoreksi alis yang terlalu tebal. Ternyata, mengoreksi alis yang terlalu tebal tidak perlu dicabuti atau dicukur, lho! Cukup diberi sedikit alas bedak berwarna lebih terang, dengan teknik tertentu, hasilnya nggak jauh beda dengan dicabuti atau dicukur!

Membentuk alisMembentuk alis ternyata membutuhkan waktu cukup lama, karena para peserta belum terlatih. Setelah berhasil membentuk alis dengan tegang dan gemas karena khawatir salah, pelajaran dilanjutkan dengan menggunakan eye shadow. Untuk make up siang atau sehari-hari ini, yang diperlukan hanya dua warna: gelap dan terang. Teh Echy pun memberikan tips cara memilih produk eye shadow: yang memiliki beberapa nuansa warna sekaligus. Di sini juga Teh Echy menjelaskan tentang cara membuat mata lebih cemerlang dengan teknik “cileuh” (ah, istilah cileuh atau belek ini membuat heboh kelas), yaitu memberi sedikit warna terang di sudut dalam mata.

Mata sudah beres. Sekarang berlanjut ke bagian lain: pipi. Di sini Teh Echy menjelaskan cara menggunakan blush on. Tidak perlu terlalu banyak, cukup sedikit sapuan saja. Setelah itu, pindah ke bibir, terakhir adalah maskara.

Saat kelas hampir berakhir, konsentrasi para peserta dan instruktur terganggu oleh … harumnya makanan yang sedang dipanaskan oleh Ita, pemilik Herbsays. Waaah … langsung pada berseru “Lapaaar!” Tapi, tunggu dulu, sebelum makan, masing-masing peserta difoto dulu sebagai bukti telah mengikuti kelas make up!

Acara ditutup dengan makan siang bersama-sama, dengan menu nasi rempah, ayam bakar, gado-gado, dan minuman segar hibiberi dan markisa-mentimun. Sedaaap!

mari makan siang!

Kelas Make Up 101 kali ini, selain menambah pengetahuan dan kenalan, juga mengencangkan otot-otot perut, karena sejak awal hingga akhir diselingi dengan tawa heboh. Menyenangkan!

Ternyata, setelah melihat teaser foto before and after para peserta, semakin banyak yang berminat ikut kelas make up ini. Baiklah, kelas make up siang atau sehari-hari ini akan diulang dalam waktu yang cukup dekat, ya! Oh iya, selain kelas make up sehari-hari ini, juga akan ada kelas make up pesta/acara malam dan kelas kerudung cantik.

before-after

Ada satu kesimpulan setelah kelas make up ini berlangsung: menjadi cantik tidak perlu menor dan mengubah karunia Tuhan, yang penting kita tahu cara menonjolkan kelebihan dan menutupi kekurangan diri kita sendiri. Betul, kan?!

foto bersama setelah kelas make up

Bagi yang berminat, tunggu jadwal kelas make up selanjutnya ya! 🙂

Kelas Travel Blogging 101, Bandung 7 Maret 2015

Halo!

Ini yang pertama dari Kelas 101. Kelas Travel Blogging 101 ini usulan dari salah seorang teman sekaligus “Tim Hore” Kelas 101, Nadya. Nah, siapa ya yang bisa diajak berbagi pengetahuan ini? Meskipun katanya nggak ada yang namanya kebetulan, waktu sedang mencari-cari, pas banget jawabannya muncul di timeline Facebook: Indohoy Travelguide. Lagipula, Vira dan Mumun, duo travel blogger dari Indohoy ini bukan “orang jauh”, hihi ….

Vira dan Mumun dari http://www.indohoy.com

Selain itu, ini beberapa alasan yang bikin pengen ngajak Indohoy berbagi:
1. Mereka menjelajahi Indonesia (meskipun jalan-jalan juga ke negara lain), yang punya banyak sekali potensi dan keindahan yang mungkin belum kita sadari.
2. Mereka mengangkat keunikan daerah-daerah di Indonesia, yang bahkan tak terpikirkan untuk jadi tujuan wisata.
3. Mereka menceritakannya dengan singkat tapi jelas, lengkap, dan cool!

Terus terang, persiapan kelas pertama ini agak menegangkan. Padahal Indohoy sudah oke dari sekitar sebulan yang lalu. Karena masih ribet dengan beberapa urusan lain, pengumuman baru dibuat seminggu sebelumnya. Logo, page Facebook, dan lain-lain juga. Tapi, ternyata ada sekitar sebelas orang yang mendaftar dalam waktu sesingkat itu.

Pada hari H, ternyata lima peserta mendadak batal hadir. Nggak apa-apa, meskipun peserta cuma berenam, show must go on! Acara ini juga dimulai terlambat (karena alasan teknis, bahan evaluasi bagi Kelas 101 dan menunggu seorang peserta yang harus menempuh perjalanan jauh).

peserta kelas Travel Blogging 101
meskipun sedikit, tetap antusias!

Sejak awal, presentasi Indohoy sudah sangat menarik. Yang pertama mereka bagi1-DSCF6567 adalah mengapa mereka mulai membuat sebuah blog tentang travelling. Sebenarnya, alasannya sederhana: karena blog tentang Indonesia masih jarang dan mereka nggak mau para turis atau traveller hanya berhenti di Singapura, karena tidak ada arsip memadai tentang Indonesia!

Cerita kemudian bergulir ke persiapan, mulai dari menentukan tujuan perjalanan, riset dengan berbagai cara (salah satunya adalah membaca travel blog lain!), dan menyusun rencana–mau menyusunnya secara detail atau gimana ntar aja? Ada juga tips tentang apa saja barang yang harus dibawa agar praktis.

Berikutnya, cerita bergulir ke perjalanan itu sendiri. Salah satunya, Indohoy berbagi sebuah cerita unik saat mereka mengunjungi Bukit Setumbu di sekitar tCandi Borobudur, ketika bertemu seorang kakek penduduk lokal yang awalnya terkesan menyeramkan, tapi ternyata sangat ramah! Ternyata, berbagai pengalaman unik bisa menjadi satu postingan blog sendiri. Ada juga cerita tentang pengalaman mereka saat di Taman Nasional Baluran. Karena medan yang kontras–ada gunung, sabana, sekaligus pantai, mereka harus membawa perlengkapan yang lebih ribet daripada biasanya.

Ada juga kisah tentang beberapa perjalanan unik, seperti cerita seorang teman mereka yang mengajak anaknya 1-DSCF6590berwisata ke Pulau Komodo (kebanyakan orangtua di Indonesia sepertinya berpikir sekian kali ya, untuk membawa anak-anak ke tujuan wisata yang agak ekstrem?), juga kisah tentang Trusmi di Cirebon, yang menjadi nama Batik Trusmi, yang ternyata adalah seorang tokoh penyebar agama Islam.

Mendekati akhir acara, Indohoy memberikan tips-tips tentang menulis dan me-maintain sebuah blog. Salah satu 1-DSCF6591tips yang paling berguna adalah: konsistensi. Agar sebuah blog bisa muncul di laman pertama mesin pencari (contohnya Google), konsistensi ini penting (selain hal-hal lain, seperti tag, dll.) Untuk para blogger, mereka berpesan, coba konsisten posting sebulan sekali, saja!

Setelah acara hampir berakhir, peserta terlihat masih antusias bertanya. Akhirnya, waktunya makan siang! Menu hari ini adalah nasi berempah dengan ayam dan tempe kering, ditemani minuman segar hibiberi yang terbuat dari hibiscus (ya, Kembang Sepatu!) dan stroberi, dari Herbsays-Patirempah. Sedaaaap! (Meskipun sepertinya untuk kaum lelaki, porsinya kurang nendang hihiii ….)

1-DSCF6599
nasi rempah dengan ayam & tempe kering dan minuman hibiberi yang segarrrr

Nah, ada satu yang sangat disayangkan (ini bahan evaluasi besar juga bagi Kelas 101): KAMI LUPA BERFOTO BERSAMA! (Ini penting banget yak. Eh memang penting, sebagai dokumentasi kelas pertama.)

1-DSCF6607
peserta paling ganteng (karena yang lain cewek semua) memberi kenang-kenangan kepada Mumun dan Vira

Meskipun begitu, yakin deh, Kelas Travel Blogging 101 ini memberi banyak inspirasi bagi para peserta (juga bagi Kelas 101 sendiri) untuk memulai blog sendiri.

Untuk teman-teman yang masih berminat ikut Kelas Travel Blogging 101, ayo ayo, kita jadwalkan lagi kelas seperti ini di waktu mendatang!

1-DSCF6603

Kenapa 101?

Jujur, tadinya Kelas 101 ini mau dikasih nama … for Dummies. Tapi, khawatirnya ada orang-orang yang malah nggak berminat ikutan karena dianggap “dummies” hehe ….

Kemudian terlintas begitu saja, Kelas 101. Karena, umumnya mata kuliah yang dasar-dasar juga dikasih nama … 101, misalnya Kalkulus 101, Kimia 101, dan sebagainya.

Seperti yang bisa dilihat di halaman Tentang Kelas 101, cita-cita kami sih ingin memudahkan orang-orang yang mau belajar. Dan meskipun namanya 101, nggak menutup kemungkinan kalau suatu hari ada kelas lanjutan untuk alumni Kelas 101.